Baru saja saya mendengar cerita teman kantor saya yang ketakutan dan ngeri ketika didekati perempuan dengan dandanan menor. Kalau saya yang mendekati teman kantor saya ini, dia pasti tidak akan ketakutan ya secara saya malah tak pernah berdandan hihihi. Silahkan intip isi beauty case di dalam tas kerja saya yang hanya ada compact powder, lipstick satu warna saja, maskara *itupun jarang sekali terpakai*, juga pelembab wajah. Setiap melewati counter make up pasti saya akan berlalu saja, tanpa berniat mencoba lipstik warna baru yang mungkin sedang tren atau peralatan make up yang lainnya.
Setiap kali melihat teman sekantor yang berdandan, kok anehnya saya tak pernah mencoba untuk berdandan secantik mereka ya?, saya mungkin terlalu cuek, bahkan ndutpun juga tak pernah protes melihat saya yang jarang berdandan.Tiap malming dan main ke rumah, saya hanya menemui blio ini dengan daster rumah dan kadang masih belum mandi dengan rambut berantakan,wajah yang sayu kemlinyet *baca: berminyak*, dan bau badan yang kecut. Ndut kok ya malah senang saya kelihatan berantakan, kata blio ini malah terlihat natural dan tak dibuat buat. Padahal awal kenal blio ini saya termasuk wanita super jaim, setiap diapeli ke rumah selalu berusaha dandan dan terlihat rapi di depannya, pokoknya jangan sampai saja terlihat buruk. Semakin lama mengenalnya, semakin terlihat kami yang apa adanya. Kentut saja sudah sesuka hati dilakukan, sudah bukan hal yang tabu dan memalukan untuk kami, daripada kentut ditahan ya mending dilepas saja biar tidak jadi penyakit kan hihihihi
Saya lebih suka keadaan seperti ini dimana saya bisa menjadi diri saya sendiri, tampil apa adanya, tanpa harus dibuat buat. Ndut-lah yang membuat saya nyaman, dirinya menerima apa adanya saya. Tampilan saya yang buruk di depannya tak pernah membuatnya mundur dan menjauhi saya. Sampai saatnya nanti saya pasti memberinya kejutan, berdandan cantik untuk dirinya di hari istimewa kami :)