Saturday, August 07, 2010

Loncatan Superstar, Dari Jagad Maya ke Jagad Nyata

ENTAH siapa meniru siapa, fenomena lip sync di YouTube bak virus 'iseng' yang menjalar sampai jauh. Dari sekedar fun dan bermodalkan narsis, para lipsync-er pede mengunggah video mereka di sana. Tak kalah dengan aksi kocak Moymoy Palaboy, duo dari Phillipina - gaya asik Jojo meniru gerak bibir atau goyang asoy Shinta (Sinjo) pun membuat para penikmat aksi mereka terhibur.

Memang selama tak ada kepentingan komersial di balik video-video lip sync yang bermunculan di dunia maya, maka bisa dibilang femomena seperti ini bukan dikategorikan hal negatif. Seperti diungkap Naga, vokalis Lyla, "Iseng-iseng lipsync pake lagu orang itu banyak, mereka iseng kok, bukan copycat" Kecuali mereka melakukannya sengaja untuk mendapatkan keuntungan, itu lain soal.

Lantas siapa yang mengira, berkat keisengan dan goyang jempolnya, Sinjo malah kejatuhan rejeki runtuh dari langit. Diundang sebagai bintang tamu, ditawari rekaman, honor tiga kali lipat dari artis dan uang pun mengalir deras ke kantong mereka.

Seperti juga Moymoy Palaboy, duo kakak beradik James Ronald dan Rodfil dari Philipina yang menuai kesuksesan terlebih dulu sebagai superstar wannabe versi YouTube. Kini, James dan Rodfil yang juga berstatus mahasiswa di University of the Philippines itu pun sukses menjadi superstar sungguhan di Philipina.

Lalu, apa sebenarnya alasan kebanyakan remaja senang tampil narsis di Youtube? Seperti pernah menjadi berita yang heboh di dunia maya, Marshanda melakukan aksi curhat terbukanya di YouTube. Pesohor negeri itu menangis, tertawa, menari hingga memaki kawan-kawannya lalu tampil unjuk bakat menyanyi dan berakting. Apapun bebas ia lakukan di media itu, seakan YouTube adalah kawan terbaiknya untuk menumpahkan segala asa dan rasanya.

Dan seperti juga Justin Bieber yang memanfaatkan YouTube untuk meraih pupularitasnya di usia belia, Gamal dan Audrey, duo kakak beradik dari tanah Indonesia juga tak mau kalah beraksi. Nama keduanya wara-wiri di jagad maya berkat rekaman suara mereka yang sengaja diunggah di YouTube. Kini, Audrey dan Gamal bahkan memiliki sendiri fansnya, menjadi bintang tenar di jagad maya dan tinggal tunggu waktu yang tepat, mereka akan menjadi penyanyi profesional, tak kalah dari para alumnus Indonesia Idol, tentu saja.

Sebagai remaja yang melek teknologi, Sinjo, Moymoy Palaboy, Marshanda, Gamal Audrey atau Justin Bieber sepertinya tahu betul bagaimana memanfaatkan media teknologi yang ada untuk menampilkan keseluruhan bakat dan hobi yang mereka miliki. Dan wajar, jika pemula seperti mereka yang malu dan kurang pede lantas memilih sembunyi di belakang layar - diam-diam merekam aksinya, mulai dari menyanyi, akting hingga aksi lip sync, dan kemudian berani mengunggahnya di YouTube.

Inilah keberanian yang mendadak muncul, karena tak harus takut tampil amburadul di depan panggung megah, toh ada panggung 'maya' dan sekat layer yang berdiri tegak diantara mereka dan penonton, yang membuat mereka bisa lebih bebas lepas berekspresi, menjadi diri sendiri. Dan tentang apresiasi yang beragam dari penikmat aksi mereka, itu bagai mata air yang menyejukkan hati, pun sebuah penyemangat dan pendobrak atas rasa malu yang membelenggu, bahwa sayap kepercayaan diri mereka telah tumbuh. Karena kelak dengan gagahnya, mereka akan berkata, "inilah kami, generasi narsis yang ingin tetap eksis"

Tak dipungkiri, ragam aksi yang muncul di YouTube sanggup memancing reaksi dari berbagai kalangan. Masyarakat mengamati, mengapresiasi, dan lalu terinspirasi. Mengunggah aksi di YouTube pun lantas menjadi tren. Betul kiranya, jika tagline "BROADCAST YOURSELF" itu lantas tepat mengena ke sasaran. YouTube dengan segala kemudahannya akhirnya menjadi perantara siapapun kamu di belahan dunia manapun untuk 'menjual diri'. Menjual diri dalam arti positif, tentu saja.

Tak heran jika Justin Bieber, atau Audrey dan Gamaliel lebih memilih YouTube sebagai media yang tepat untuk promosi diri. Bahkan Audrey dan Gamaliel berhasil tenar di YouTube dan dijuluki superstar, walau masih sebatas di dunia maya. Sedang Justin Bieber selangkah lebih maju berhasil memasuki dunia rekaman dan menjadi idola remaja.

"Ketika kali pertama melihat aksinya (di YouTube, Red), aku langsung merasa bahwa dia memiliki suara yang akrab di telinga banyak orang. Inilah yang aku inginkan. Meski dia memiliki suara yang bagus, aku harus mengajarinya menari dan tampil di atas panggung. Dia memiliki semua potensi itu," ungkap Usher.

Ya, bagai jamur di musim penghujan, YouTube dipastikan akan terus menuai 'jamur-jamur baru' yang bersiap menjadi tak hanya sekedar superstar 'dunia maya'. Ini terlihat dari kesuksesan Justin Bieber yang bakal diikuti Greyson Michael Chance. Murid kelas VI di Cheyenne Middle School, Edmond, Oklahoma, Amerika Serikat itu menggunggah videonya di YouTube yang memperlihatkan aksinya pada acara festival sekolahnya.

YouTube sebelumnya sempat dikritisi oleh beberapa investor Google karena dinilai gagal mengembangkan popularitas situs tersebut secara finansial, dan kini YouTube berhasil menunjukkan tajinya. Situs berbagi video ini menempatkannya di posisi terbesar di dunia. Kerja keras itu benar-benar ditunjukkan YouTube.

Setelah diprotes karena dinilai menghambur-hamburkan uang, YouTube sekarang bisa membalas dengan menmberi laporan keuntungan yang dimilikinya yang didukung dengan laporan kuantitatifnya. Dari data yang diperoleh, YouTube saat ini berhasil me-monetisasi 1 milyar video tiap minggu, dan sanggup men-streaming 1 milyar video tiap harinya. Ini menunjukkan bahwa YouTube mendatangkan revenue 1 dari 7 video yang diputar. Well Done, YouTube!