Tuesday, March 17, 2015

DJ Perempuan, Sekadar Sensual di Belakang Turntable?

DJ Delizious Devina
Kota metropolitan di malam hari makin semarak ketika night club mendongkrak semangat para pecinta pesta untuk tetap melek sampai pagi. DJ menjadi bintangnya. Dan kita cukup tahu, dulu DJ Riri, DJ Winky atau DJ Bone menjadi raja di belakang turntable mereka.

Mempekerjakan mereka tidak murah karena mereka telah mengumpulkan penggemar setia yang mengikuti ke manapun mereka berputar. Untuk sementara waktu, DJ laki-laki mendominasi pemandangan. Tapi sekarang tidak lagi. Perempuan mulai mengambil alih turntable.

Ya, Disc Jockey (DJ) bukanlah suatu pekerjaan formal jika mau dibilang begitu, karena memang tidak mengenal jenjang karir. Dulu, kita hanya tahu turntable (alat pemutar electro music) hanya dimainkan pria.

Namun, tak dipungkiri gemerlap dunia malam kota metropolitan adalah milik mereka yang mencintai kebebasan, semangat dan gairah hidup. Tak hanya pria, perempuan juga berada di sana.

Mereka datang menyemangati para pecinta party yang have fun go mad on the dance floor. Bergaya seksi, melecut gairah, DJ perempuan memutar musik dari turntable yang mereka mainkan. Dan, dunia malam menemukan atmosfer barunya. Segar dan penuh gairah.

Kata pria

Pemain perempuan di belakang turntable jelas lebih menarik, karena sensualitas yang dimilikinya. Wayang, produser musik mengatakan, "perempuan terjun di dunia DJ hanya memanfaatkan peluang, karena dunia malam butuh sosok pengantar fantasi."

Namun, Wayang khawatir banyak dari DJ perempuan sebenarnya tidak terampil memainkan turntable, "DJ perempuan kebanyakan hanya memanfaatkan turntable sebagai ilustrasi. Apalagi bagi penyuka musik pasti tahu betul beda musik olahan DJ dengan yang hanya sekedar mencari sensualitas."

Sementara menurut Ryan, pengunjung klub sebenarnya tak terlalu ambil peduli soal kualitas DJ perempuan, "Apakah kita benar-benar peduli tentang jenis musik yang mereka mainkan saat kita mabuk?"

Dia menambahkan salah satu alasan mengapa DJ perempuan yang mendapatkan tempat untuk beratraksi saat ini adalah karena daya tarik seksual mereka.

Lain pula apa yang dikatakan Pradhika Ahardi. Pria yang sudah menggeluti dunia DJ lebih dari lima tahun itu mengaku tidak merasa terancam dengan semakin menjamurnya DJ perempuan di berbagai klub. Ia percaya pada akhirnya DJ yang sukses akan dinilai berdasarkan pengalaman dan kualitas pekerjaan mereka.

"Beberapa DJ perempuan hanya beruntung memiliki sesuatu yang tidak dimiliki DJ laki-laki, yaitu aset fisik. Tapi yang terpenting, mereka juga harus terus belajar teknik memainkan turntable."

Mia Moretti, salah seorang DJ perempuan yang sudah terkenal di negaranya mengatakan untuk menjadi sukses dalam dunia DJ yang digelutinya saat ini, ia terus menantang dirinya untuk menjadi yang lebih baik dan tidak membandingkan diri dengan orang lain.

Dalam pengakuannya, seperti dilansir dari marieclaire.com, dirinya sadar ada beberapa orang yang meragukan kemampuannya sebagai DJ. "Mereka (para pria, red) hanya melihat karena saya seorang perempuan, tidak lebih dari itu. Sayang sekali," ungkap Mia.

Mia membagi nasehatnya untuk perempuan-perempuan yang bercita-cita menjadi seorang DJ, "Banyak berlatih. Kamu harus menjadi master dari turntable yang kamu mainkan. Jelajahi genre musik baru, temukan band-band baru, dengarkan DJ lain. Lakukan sesuatu setiap hari untuk menjadi lebih baik."

Stigma negatif

Saat ini, sebagian besar klub-klub mulai banyak meng-hire DJ perempuan karena tahu bahwa mereka adalah aset terbaik untuk menyedot lebih banyak pengunjung klub. Itu karena DJ perempuan pintar berdandan, dan tak pernah tampil membosankan.

DJ perempuan dianggap lebih baik dalam sinkronisasi diri dengan musik yang diputarnya. Mereka, (DJ perempuan, red) juga tidak malu menari dengan para clubbers.

Sementara Anita, yang dikenal dengan nama panggung DJ Anita Liang mengatakan, karena pengunjung klub lebih banyak didominasi laki-laki, "dan mereka semua ingin melihat wanita cantik," kata DJ asal Semarang itu.

Kalau sudah begini, DJ perempuan lantas hanya dianggap sebagai pusat perhatian yang mengumbar sensualitas. Anita berpendapat, "Saya pikir wajar jika saya berdandan, karena saya perlu untuk terlihat bagus, karena saya menjadi pusat perhatian."

Tak ayal, wanita dan dunia malam memang sudah terikat erat dengan stigma buruk. Narkoba, merokok, seks bebas. Anggapan miring itu tentu saja juga pernah menghampiri Devina, atau yang lebih dikenal dengan nama panggung DJ Delizious Devina.

Dia pun menepis stigma dunia malam identik dengan hal negatif, seperti akrab dengan narkotika dan obat-obatan berbahaya. Ia cukup membuktikan diri bahwa anggapan buruk orang terhadap dirinya adalah salah besar.

Terbukti, ia mampu menorehkan prestasi di dunia DJ dengan menyabet gelar Best Local DJ Performance Beat Magazine 2006 dan Best Female DJ Redma Awards 2009, serta sederet prestasi lainnya. Devina juga telah menghasilkan beberapa karya lagu dari hasilnya 'nge-DJ', yang bisa dinikmati di laman pribadinya, djdeliziousdevina.com.

Hal ini menjadi pembuktian buah dari konsistensi Devina dalam mengejar mimpinya di dunia DJ. Wajar saja, jika sekali manggung bayaran Devina mencapai jutaan rupiah. Bahkan untuk special event bisa sampai puluhan juta rupiah.

Sementara, rekan Devina yang juga pentolan Duo Ratu, Maia Estianty lebih memilih menjadikan dunia DJ sebagai hobi saja. "DJ itu  hanya hobi dan kalau ada yang menanggapi aku terima job-nya, aku juga berangkat bukan untuk mencari uang," ujarnya.

* pernah diunggah di sini










Thursday, March 12, 2015

laguku, lagumu?

mencipta sebuah lagu itu seperti merajah tattoo ke tubuhmu dengan sadar tapi bekasnya sulit hilang. jadi penanda, semacam memorabilia, bahwa di perjalanan hidupmu harus ada yang bisa dikenang. tentang seseorang yang spesial.
tapi akhirnya menjadi tak berguna, sia-sia, manakala kenyataannya di tengah perjalanan, mimpi dan asa yang kamu rajut dan tertuang dalam lirik-lirik indah itu tak lagi punya arti bebarengan dengan berakhirnya hubungan yang terjalin.

seperti juga Anang yang menyuguhkan nuansa romantis dalam album "Cinta". menghadirkan lagu "Berartinya Dirimu", salah satunya. ia sadar saat itu kehadiran istrinya Krisdayanti (KD) dalam hidupnya begitu berarti.

namun setelah 13 tahun menikah, lagu ini jadi tak lagi memiliki "chemistry" nya, hilang bersama dengan kenangan yang dibawa. Anang dan KD berpisah jalan. menemukan tautan hati yang lain. seperti juga pengelana, Anang kembali menandai perjalanan hidupnya saat bertemu Syahrini.

lagu "Jangan Memilih Aku" pun sontak booming. mencuatkan nama Syahrini ke permukaan. ia yang biasa mendadak luar biasa. masyarakat saat itu bahkan 'merestui' Syahrini sebagai pengganti sosok KD. Anang tahu bagaimana tampil kembali dan memetik kesuksesan sekaligus kecipratan gosip dari duetnya dengan Syahrini.

dan, lagu memang media tepat untuk saling berbalas pesan. entah apa yang membuat Anang melepas Syahrini, toh akhirnya Syahrini mencoba menjawab rasa penasaran publik dengan mengirim pesan dalam lagu jagoannya, "Kamu yang Memilih Aku". lagu yang dirilis, setelah hubungan kerjasama keduanya berakhir.
saya pernah bercanda di status saya tentang fenomena "berbalas lagu", waktu itu tebakan saya setelah pernikahan Anang dan Ashanty keduanya bakal merilis lagu duet bareng. judulnya pun tak jauh dari kata "memilih". and voila, benar adanya. Anang dan Ashanty menjagokan "Aku Memilihmu". penanda, Anang telah memilih Ashanty.
selalu ada pesan yang tersurat dalam lirik setiap lagu yang kita dengar. "pesan lagu kenangan bersama mantan yang diperdengarkan kembali meski sudah berganti pasangan, toh tak menjadikan kamu sekedar "orang kedua", begitu kata seorang teman.
bukan kenangan yang dipermasalahkan, tapi kenapa tidak mengambil intisari dari lagu itu? lupakan saja dia pernah menyanyikan sebuah lagu sebagai kado ulang tahun untuk kekasihnya, dan lagu yang sama itu kembali ia nyanyikan untuk kekasih yang lain. "lagu boleh sama, tapi diperuntukkan untuk seseorang yang berbeda, sah-sah saja kan? tak mengubah apapun. kenangan dia sudah habis, tapi aku menjadi baru bersamamu, meski dengan lagu yang sama"
apa pula, bisa mengklaim sebuah lagu sebagai kenangan yang tak boleh diperdengarkan untuk orang lain? bukannya tak ada hak apalagi royalti yang kita terima? apalagi, kita sekedar pendengar, penerima pesan. dan menjadikan pesan dalam lagu itu pembelajaran.
entah dengan siapa kehidupanmu selanjutnya akan berjalan, bagaimana akan berakhir, dan lagu jadi penandanya, lagu hanyalah lagu. nikmati saja.
 #latepostpakebanget

Tuesday, March 10, 2015

sepatu malang, dibuang sayang #episode gudang

sudah banyak barang masuk, dijejalkan di sudut-sudut ruang. terus bertumpuk dan meninggi yang akhirnya tidak pernah tersentuh. parahnya, yang baru dan lama tak lagi terlihat beda. seperti memilih dara atau janda, jejaka atau duda. hanya beda di kesing saja. dari mulai kompor gas oleh-oleh doorprize jalan santai, panci masak multifungsi ratusan ribu sampai buku jaman sekolah hingga barang pecah belah hadiah pernikahan kita.

masih ada sepeda roda empat si sulung. nasibnya sama seperti bangunan lama tak bertuan. mangkrak, karena si tuan ternyata lebih gemar corat-coret daripada bersepeda keliling perumahan.
 
benar kata simbah. jangan dulu percaya punya segalanya akan membuat hidup menjadi lebih mudah. ketika semua barang dianggap sama penting tanpa mempertimbangkan kegunaan dan frekuensi pemakaiannya, yang ada hanya setumpuk masalah. sesulit membeli lalu dengan mudah membuangnya ke gudang, "disimpan dulu, baru kalau sudah lumutan dan berkarat, jual ke tukang rosok." ulala

fungsi gudang pun tak lagi berjalan sebagaimana mestinya. hanya menampung barang sementara, sebelum berakhir di tempat sampah. lucunya, barang baru bisa kalah pamor dari barang-barang lawas.

awalnya dari agenda minggu bersih-bersih. sasaran kali ini mensortir barang masuk dan barang keluar di gudang, yang alhasil tetap saja barang lama dibuang sayang.

seperti menemukan harta karun, terjaringlah kacamata vintage jaman tren kacamata bingkai tebal ala vokalis weezer, album koleksi perangko jaman SD, koleksi pensil beraneka rupa dan warna, (bagaimana bisa ya gudang rumah saya lebih mirip pasar barang bekas?). ditemukan juga sepatu boot plastik warna kuning cerah sampai sepatu kulit asli customize (yang ini sungguh keterlaluan yang adalah punya saya). ooh poor shoe

sudah bukan lagi rahasia umum, saya memang penyuka sepatu. tapi hanya karena lecet di tumit kaki, rusak sudah mood saya tampil kece. (dan) hanya karena tidak tahu bagaimana memperlakukan sepatu kulit, akhirnya ya digudangkan saja. sungguh very-very bodoh.

beruntung, sepatu malang tak selamanya malang. ia kembali naik kasta, keluar dari persembunyiannya. si tuan memutuskan untuk tidak membuang, sayang (katanya). sedikit sentuhan sana sini, dibantu bapak suami dengan pengetahuannya soal kulit dan polesan sana sini untuk perawatannya, tadaaaa...sepatu termalang siap tampil kece.

ini hanya sekelumit dari kisah sepatu yang terangkat derajatnya dari lembabnya gudang. mungkin masih akan ada kisah panci multifungsi yang belum tahu kapan akan dipakai masak atau jangan-jangan water jug hadiah pernikahan kami sudah beranak-pinak di dalam sana, ya? hahaha

Saturday, March 07, 2015

santo mario

siapa yang dicari mini kalau sudah begini. leo kembali pulang pada cintanya yang hilang, padahal mini sudah lagi tak merasa sepi.

"sudah kubilang kan, jangan cari masalah dengan menghadirkan dia di hidupmu...," perang batin mini menghadirkan sakit yang luar biasa perih.


dan hanya nama itu yang sanggup menjadi obat. santo mario. "oh damn, how i can miss you mario," mini berlari mencari sang bijaksana.

mario memiliki senyum semanis pagi. setenang senja, ia akan memberimu pelukan dan saran secukupnya, jika diminta. tapi berhati-hatilah dengan sepasang mata magis itu, mario sanggup menghisapmu bulat-bulat sampai kamu lemas. tubuhnya atletis meski jika ditebak mario tak begitu menyukai olahraga. anggap saja dia punya nasib yang sama dengan Tom Cruise. menawan, penuh kharisma.

mini tak pernah begitu penasaran dengan orang yang baru dikenalnya sepuluh menit yang lalu. tapi tidak dengan mario. dia serupa kotak misterius. sayang, belum ada satupun yang bisa menemukan kunci pembukanya.

"kamu tidak bosan hidup sempurna dalam sepi, wahai santo mario,?"  mario seperti menikmati hidup dalam cangkangnya. rela menarik diri dari bisingnya dunia, dan memilih tidur sampai pagi. sampai dia siap kembali menemui kenyataan.

"aku tak butuh orang tahu banyak tentang aku, mini, tapi mengenalmu, aku mau..." sapa pertamanya sore itu di kotak chat. mini kaget lantas terkekeh. "hanya penasaran yang dibalut iseng bertanya, lupakan saja," mini mencoba rileks menanggapi feed back mario yang terkesan serius.

"sama seperti juga kamu yang iseng bertanya, kadang aku juga iseng membuat teman-temanku percaya bahwa penilaian mereka tentang aku selama ini benar," mario mulai membuka diri.

tak ada orang yang benar-benar menjadi dirinya sendiri. saat dibutuhkan lingkungan sosialnya, seseorang bisa saja hadir sebagai sosok yang bukan dirinya.

"aku rasa kamu juga akan melakukan hal yang sama, bukan begitu, mini?," mario menelisik.

mini terperangah tapi pasrah tabirnya terbuka. ia sudah belajar menjadi apa yang diingini leo. dari mulai mengabaikan logika hingga membenarkan pilihannya bahwa leo yang sejujurnya mampu membuat hati mini hidup.

"lalu, bagaimana perang dingin kalian, sudah usai?," mini yang ditanya hanya tersenyum getir. tak banyak yang tahu, tapi mario tahu banyak soal keduanya.

leo membagi rahasia kisahnya bersama mini, dan hanya pada mario semua cerita terurai. leo pun tak perlu tahu, mario menempatkan mini di singgasana teristimewanya.

"mini tahu yang terbaik untuk dirinya, dan aku hanya perlu menjadi sayap untuk merengkuhnya saat terjatuh nanti," entah terbuat dari apa hati mario, ini pilihannya.

kadang, ada saja orang yang menganggap mario punya kepribadian ganda
. tiba-tiba bersinar, lalu padam, tenggelam masuk ke cangkangnya. inilah cara mario mencintai hidupnya meski dia tahu batasannya

"aku tidak hitam, bukan juga putih. aku si abu-abu" sabda mario si pengamat yang suka mencari nyaman. "kamu itu perpaduan art, adventure, love and respect. sadari itu mario," puji mini.
 
mario lah pendengar, penumbuh semangat mini, yang selalu tahu bagaimana membuat tangisan mini berubah senyum. "lalu, sampai kapan kamu akan seperti ini, berdiam di duniamu sendiri, sementara di luar sana, ada yang menunggumu untuk dijemput,?" mario yang ditanya lagi-lagi hanya membentangkan senyum semanis mungkin. senyum yang melahirkan banyak tanya.