Friday, May 18, 2012

Across The Universe, Hanya Cinta yang Mampu Menyembuhkan

Akhirnya rasa penasaran saya terjawab sudah. Across The Universe hadir di tengah ruang keluarga, tak hanya sekedar menyuguhkan drama musikal dibalut roman percintaan, bergenre remaja yang tengah mencinta. Namun, terlihat klasik manakala disandingkan dengan sejumlah lagu-lagu The Beatles yang menguatkan jalan ceritanya.

Film ini seperti sebuah ajang reuni para Beatles Lovers dengan lagu-lagu The Beatles. Setidaknya 30-an lagu The Beatles berputar dari awal hingga pungkasan film. Lalu, apakah hanya sebuah kebetulan, seting film dibuat sekitar tahun 1960-an? kala itu perang Vietnam memang tengah berkecamuk. Tepat, saat itulah grup musik The Beatles terlahir, lalu tumbuh, besar, dan melegenda hingga sekarang.

Jude diperani Jim Sturgess, di awal film berputar, diceritakan tengah mencari ayahnya yang dianggap tak bertanggungjawab, meninggalkan ia dan ibunya yang papa, di pinggiran kota Liverpool. Jude lantas nekat meninggalkan kampung halamannya dan pergi ke Amerika, menjadi imigran gelap. Demi satu kata, meminta pengakuan ayahnya. Di Amerika, Jude berkenalan dengan Max (Joe Anderson). Pengisap ganja, penyuka kebebasan, yang merasa hidupnya tak berguna sementara ia tak pernah ditanya tentang perasaannya, karena ayahnya lebih suka menuntut.

Bertahan hidup di Amerika yang bebas, Jude dan Max pun berbagi apartemen dengan Sadie (Dana Fuchs), seorang hippies dan kekasihnya Jo-Jo (Martin Luther) yang memiliki grup band. Selain itu, disana tinggal pula Prudence yang melarikan diri dari rumahnya dan berkelana karena merasa kesepian, tak berguna dan jomblo.

Sementara, Jude yang semakin dekat dengan Max, semakin menaruh hati pada Lucy (Evan Rachel Wood), yang tak lain adik Max. Sampai disini, kisah cinta yang disuguhkan masih terasa biasa. Gadis muda, ceria, kaya, tertambat pada cinta seorang seniman yang tampan menawan. Namun, tak sekedar bicara cinta, mereka juga dihadapkan pada pencarian makna dan tujuan hidup mereka, menjadikan kisah cinta yang disuguhkan dalam film ini terasa lebih kuat. Bahwa, kita bisa memaknai, apapun gesekan yang memperparah sebuah hubungan hanya bisa disembuhkan oleh kehadiran cinta. Ya, All you need is love, seperti kata Beatles.

Bolehlah saya menjura untuk sang penulis skenario, Julie Taymor, Dick Clement dan Ian La Frenais yang "menggodok" skenario dengan sangat baik. Menghadirkan nama tokoh Jude, Lucy dan juga figuran Prudence yang memiliki kesesuaian dengan judul lagu-lagu The Beatles. Sebuah kesengajaan yang pintar, kalau saya bilang.

Scene by scene itu runut hadir di sepanjang film berputar, misalnya saat Max menyemangati kawan dekatnya dari jauh dan lalu menyanyikan "Hey Jude". Sementara, "Dear Prudence", melantun indah, saat Prudence dibujuk kawan-kawannya karena mengurung diri di kamar. Pun, saya menyukai adegan Jude menyanyikan "Something", saat ia tengah menikmati wajah kekasihnya, Lucy, yang tertidur dan melukisnya di selembar kanvas. Dan "Lucy In The Sky with Diamonds" akhirnya menjadi penutup yang menggemaskan.

Across The Universe yang dibesut di tahun 2007 tersebut dihadirkan dengan gambar-gambar yang disajikan sangat imajinatif, dan bagi kamu yang tidak menyukai dunia khayalan, hal ini mungkin membosankan. Simbol-simbol bertebaran sebagai perwakilan dari ide-ide yang ingin disampaikan sang sutradara, Julie Taymor. Visualisasi proses wajib militer yang keren sangat, misalnya.

Pun, Julie Taymor menggambarkan dengan begitu apik, situasi berdarah, dan karut marut di medan peperangan melalui sepotong strawberry merah, yang segar dan begitu menggoda. Semakin asik dinikmati lewat lantunan vokal Jude yang menyanyikan "Strawberry Fields Forever". Jim Sturgess dan Evan Rachel Wood pun boleh pede bernyanyi berkat tangan dingin Elliot Goldenthal, yang mengaransemen ulang lagu-lagu The Beatles sehingga semakin enak dinikmati. Sementara, tak kalah juga penampilan dari Joe Anderson, Martin Luther dan TV Carpio yang mengesankan.

Hmm, sejatinya memang inilah film yang didekasikan bagi para The Beatles Lover di sepanjang alam semesta (Across The Universe)


3 comments:

  1. haha kirain film adaptasi dari novelnya Beth Revis, ternyata bukan wkwkw but, kayaknya seru thanks for the review :)

    ReplyDelete
  2. Seru nih tinton download

    ReplyDelete