Thursday, November 29, 2018

Mengenal Cacar Air

Cuaca akhir-akhir ini yang tidak menentu, rentan munculnya berbagai macam penyakit. Salah satunya adalah penyakit cacar air, yang secara medis disebut varisela.  Umumnya cacar air diderita oleh anak-anak yang berusia di bawah 10 tahun dan lebih jarang menyerang orang dewasa. Hampir semua orang dewasa yang pernah mengidap cacar air tidak akan tertular lagi.

Cacar air yang disebabkan oleh virus varisela zoster ini dapat menular dengan sangat mudah dan cepat. Infeksi virus varisela Zooster, menyebar dari udara melalui saluran pernapasan dan adanya kontak dengan penderita cacar air.

Dr Edwina Winiarti, SpA, dari RS Columbia Asia Semarang, mengatakan, gejala cacar air terbagi menjadi tiga fase. Pertama, fase keluarnya ruam pada tubuh. Pada fase ini biasanya disertai demam, lesu, nyeri kepala, pilek, batuk sakit tenggorokan selama kurun waktu 2-3 hari.

Fase kedua yaitu fase erupsi, yaitu munculnya bintik merah berisi cairan (fesikel) biasanya dimulai dari daerah atas (wajah), kepala menyebar ke seluruh tubuh. Lalu, fase terakhir  yaitu tahap akhir cacar air. Pada tahap ini bintik merah berisi cairan akan pecah dan mengering (koreng)

Apabila anak timbul cacar air, perlukah vaksinasi cacar air untuk mencegah bertambah banyaknya bintik merah di tubuhnya? Dr Edwina menjelaskan bahwa vaksin varisela bekerja untuk mencegah tertular atau terkena cacar air. Apabila sudah terjadi cacar air, maka vaksinasi varisela tidak diperlukan. 

Lalu, bila anak pernah terkena cacar air, apakah perlu divaksinasi cacar air? Diungkapkan Dr Edwina, pemberian vaksin tidak perlu, karena setelah terkena cacar air maka tubuh akan dengan sendirinya membentuk kekebalan tubuh (antibodi) terhadap virus cacar air. Secara teori, anak yang sudah terkena virus varisela, tubuhnya sudah membentuk antibodi, sehingga tidak akan tertular lagi.

Sementara itu, apakah perlu adanya upaya pencegahan penularan virus apabila di dalam rumah atau sekolah ada penderita cacar air? Dr Edwina menjawab, selain menghindarkan anak dari kontak dengan penderita cacar air, upaya pemberian vaksin varisela juga bisa diberikan pada masa 96 jam setelah terkena kontak penderita cacar air. 

Perlu diwaspadai, penularan virus cacar air ini tak terkecuali bisa juga terjadi pada bayi di atas usia satu tahun. "Bayi bisa juga terkena cacar air yang tertular dari ibunya. Untuk itu, sangat dianjurkan pemberian vaksin varisela pada anak umur setahun sampai dengan umur delapan belas tahun. Vaksin diberikan satu kali seumur hidup," jawab Dr Edwina.

Cacar air juga rentan menyerang orang dewasa. Melalui informasi yang berkembang di masyarakat, cacar air pada orang dewasa lebih membahayakan. Itulah kenapa lalu banyak orang tua risau jika selama masa kanak-kanak, buah hati mereka belum terkena cacar air. "Tidak ada masalah apabila selama masa anak-anak belum terkena cacar air, karena kemungkinan tidak ada yang menulari, dan daya tahan tubuh anak bagus," jawab Dr Edwina.

Meski tidak ada penanganan khusus untuk mengobati cacar air, namun perlu diwaspadai jika cacar air timbul disertai komplikasi. Dr Edwina menjelaskan, biasanya pneumonia (sesak napas) dan daya tahan tubuh tidak bagus, maka akan memengaruhi proses penyembuhan cacar air. Apalagi bila ada penyakit sebelumnya misalnya anak dengan penyakit leukimia. Obat-obatan yang diberikan biasanya akan menurunkan daya tahan tubuh sehingga membuat tubuh rentan terhadap virus. 

Lalu, bagaimana upaya penyembuhan setelah terkena cacar air? Dr Edwina menerangkan, secara umum cacar air akan sembuh dengan sendirinya, tanpa perlu penanganan medis. Penyembuhan cacar air tidak memerlukan pemberian antibiotik, kecuali perlu ada pemberian obat untuk infeksi sekunder pada tubuh. Namun, semua tergantung dari daya tahan tubuh masing-masing anak.

Ia menandaskan, yang terpenting adalah bagaimana memperbaiki daya tahan tubuh penderita cacar air. Melalui konsumsi makanan yang bergizi, dan istirahat cukup. Obat-obatan juga bisa diberikan untuk keluhan (simptomatik) yang menyertai, misal batuk, pilek, atau demam. Selain itu juga vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Hindari anak menggaruk bintil cacar air karena dapat meningkatkan risiko infeksi dan menyisakan bekas luka yang dalam (bopeng). Membungkus tangan dengan sarung tangan atau kaus kaki saat tidur juga dapat mencegah garukan, terutama pada anak-anak. Losion, bedak kalamin, atau mengonsumsi chlorphenamine (cocok diminum anak-anak berusia satu tahun atau lebih) juga meringankan gatal-gatal di tubuh. 

Dr Edwina menandaskan bahwa anggapan masyarakat selama ini bahwa penderita cacar air tidak diperbolehkan mandi, adalah salah. Penderita cacar air justru diperbolehkan mandi untuk menghindari gatal yang berlebihan. Karena keringat yang mengandung kuman penyakit justru mencetus munculnya bintik-bintik baru, dan gatal.








Monday, November 26, 2018

Bijak Memilih Jajanan Sehat


Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya mengonsumsi jajanan, baik itu makanan atau minuman yang bersih dan sehat. Namun, faktanya, orang tua terkadang kecolongan dan baru mengetahui anaknya jatuh sakit setelah keseringan mengonsumsi jajanan tidak sehat.

"Jajan tidak sehat jelas tidak bagus ya untuk kesehatan anak-anak," demikian ungkap Dr Darmono SS, MPH, SP.GK, Spesialis Gizi RS Kariadi Semarang. "Banyaknya zat-zat yang terkandung di dalam jajanan tidak sehat, seperti pengawet boraks atau pewarna rodamin, pemanis siklamat, bisa membuat kerja organ-organ tubuh menjadi berat." jelasnya. 

Saluran cerna pada tubuh yang bekerja tidak optimal bisa berdampak buruk pada kerja organ tubuh lain, yaitu hati. Peradangan hati karena toxin, akibat terpapar zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh dalam jumlah banyak bisa menimbulkan penyakit hepatitis. Selan itu, saluran pembuangan juga tidak bisa bekerja optimal. 

Jajanan sehat, menurut Dr Darmono, seharusnya disesuaikan dengan tumbuh kembang anak. "Window Period atau masa emas anak untuk tumbuh dan berkembang jelas tidak boleh terganggu," ungkapnya. Dari sumber yang diperoleh dari WHO, banyak anak-anak cenderung tidak menyukai buah dan sayuran, sehingga mereka rentan kekurangan vitamin A. 

Pemerintah lalu menggalakkan pemberian tambahan kapsul A di atas umur 6 bulan yang rutin diberikan di posyandu. "Kapsul A ini sangat dibutuhkan tubuh anak yang tengah dalam masa tumbuh kembang. Kandungan di dalam kapsul vit A membantu mengatasi diare, infeksi saluran pernapasan dan pencernaan," imbuhnya.

Sarapan itu bagus

Selain perlunya mengajarkan anak-anak untuk menyenangi makan buah dan sayur sejak dini, kebiasaan sarapan sebelum berangkat sekolah juga perlu ditanamkan. "Sarapan itu bagus ya, selain mencegah menurunnya konsentrasi anak saat belajar, sarapan juga menghindarkan anak-anak untuk tidak mengonsumsi jajanan tidak sehat," jelas Dr Darmono.

Ibu di rumah yang memiliki anak-anak yang tengah dalam usia tumbuh kembang harus mulai bijak memilihkan jajanan yang sehat. "Yang penting bahan-bahan makanan itu harus diolah dengan baik dan higienis, juga mengandung cukup energi dan protein," imbuhnya. 

Program makan bersama atau pemberian susu secara berkala di sekolah diakui Dr Darmono juga cara yang bagus dari sekolah untuk mengajarkan anak-anak mengonsumsi makanan sehat. Selain itu, program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) yang sudah digalakkan sejak era pemerintahan Soeharto patut juga kembali digalakkan.

PMTAS merupakan kerjasama komite sekolah bersama orang tua murid untuk menyediakan makanan sehat bagi anak-anak. Makanan tersebut harus mengandung nilai gizi, di antaranya energi sebesar 250 – 300 Kkal dan protein sebesar 5 – 10 gram. salah satu tujuan dari program ini adalah menekan keinginan anak-anak untuk mengonsumsi jajanan tidak sehat.

Wednesday, November 21, 2018

Asma Bukan Alasan Tak Bisa Hidup Normal

Menjalani hidup dengan asma, tidak perlu khawatir tidak bisa hidup normal. Asma merupakan kondisi yang dapat dikendalikan asalkan pasien menerapkan disiplin terhadap anjuran Dokter, baik dalam hal penanganan, maupun pencegahannya.

Seperti diketahui, asma merupakan penyakit yang hilang timbul. Terjadi radang kronik pada saluran napas, yang disebabkan hipersensitif terhadap sesuatu, misalnya makanan tertentu, kelelahan, terpapar debu/asap, infeksi, dan stres. Akibatnya paru-paru menyempit sehingga menimbulkan batuk sesak. 

"Asma memiliki episode kekambuhan, namun bisa dikendalikan agar tidak sering kambuh," demikian diungkapkan Dr Priyadi Wijanarko, Sp. P, dari RS COlumbia Asia Semarang.

Meski asma tidak bisa sembuh, ditegaskan Dr Priyadi, asal dengan kerjasama yang baik, pasien asma bisa lepas obat. "Kalaupun tidak bisa lepas obat, bisa diobati dengan dosis terkecil, sehingga pasien tetap bisa hidup normal, dan tidak terkena efek samping obat. Jadi di sinilah peran obat bisa menjadi sahabat bagi pasien," ungkap Dr Priyadi gamblang.

Mengendalikan asma dalam jangka panjang adalah tujuan utama dalam pengobatannya, mengingat penyakit ini bisa kambuh kapan saja. Namun, berkembang tanggapan dimasyarakat awam bahwa penggunaan inhaler dalam jangka panjang adalah penanda penyakit asma sudah berat. 

"Semua itu tidak benar. Tiap penderita asma harus dapat menjalani kehidupan secara utuh tanpa dibatasi oleh penyakitnya tersebut. Untuk itu saya menyarankan obat jangka panjang yang kerjanya lokal dengan obat semprot (inhaler). Lagipula obat semprot langsung menuju ke target organ, dosisnya juga jauh lebih kecil seperlima puluhnya, jadi meski diberikan jangka panjang, sangat aman," tandas Dr Priyadi.

Sebagai bentuk pencegahan, bagi penderita asma sangat disarankan untuk mencurigai gejala asma yang timbul lebih dini. Gejala yang memburuk di malam hari bisa mengindikasikan bahwa asma yang dideritanya makin parah dan tidak terkontrol. 

"Ada fase batuk dan sesak, dibarengi dengan mengi yang berulang, yang kebanyakan terjadi pada malam hari. Timbul keluhan batuk setelah olah raga, setelah kontak dengan zat tertentu, biasanya dibarengi sakit flu yang lama. Inilah kenapa pasien asma juga sangat dianjurkan untuk mendapatkan vaksin influenza," demikian dijelaskan Dr Priyadi.

Namun, bukan alasan yang tepat, seorang penderita asma tidak boleh terlalu lelah. Selain pengobatan secara benar dan efektif, penderita asma justru sangat dianjurkan untuk tetap berolahraga. 

"Tidak ada masalah untuk berolahraga, selama kondisi tetap dikontrol. Karena berdasarkan penelitian, minimal olah raga seminggu sekali, dan olahraga yang sifatnya aerobik minimal setengah jam akan memperkuat otot-otot napas dan menurunkan risiko asma kambuh," jelasnya.

Selain itu, pemeriksaan kerja paru-paru dengan tes spirometri juga sangat dianjurkan, "alat ini untuk mengukur pengembangan kerja paru-paru, untuk mengetahui apakah ada penyempitan saluran napas," ungkapnya.

Biasanya pasien akan diminta untuk bernapas beberapa kali di dalam mesin tersebut guna mendapatkan data yang konsisten. Ini untuk mengetahui apakah saluran pernapasan pasien terhambat, data yang didapat kemudian dibandingkan dengan pengukuran rata-rata untuk orang-orang seusia pasien tersebut.

Thursday, November 15, 2018

Waspadai Pilek Tak Kunjung Reda, Sinusitis Mengintai

Infeksi sinus atau sinusitis adalah salah satu penyakit yang paling umum di Amerika Serikat. Lebih dari 15 juta kunjungan ke dokter umum disebabkan oleh sinusitis dan menghabiskan biaya sekitar 140 juta dolar hanya untuk pengobatan.

Lalu, apa sebenarnya sinusitis itu? Sinusitis adalah peradangan pada rongga rongga sinus. Rongga sinus sendiri terbagi menjadi empat bagian yaitu frontal (bagian bawah dahi), maxilla (tulang pipi), sphenoid (bagian belakang rongga hidung), dan ethmoid (di antara jembatan hidung dan mata). Keempat rongga tersebut bermuara ke hidung.

"Sinus berperan penting dalam meningkatkan kualitas suara kita (resonansi), karena sinus adalah rongga-rongga di dalam tengkorak yang bermuara di hidung. Selain itu sinus juga berperan dalam meringankan berat kepala kita karena tulang tengkorak menjadi berongga-rongga dan tidak terlalu compact," jelas Dr Henny, Sp THT dari RS Columbia Asia Semarang.

Penyebab dari sinusitis adalah infeksi (virus, kuman, dan jamur) juga alergi (debu rumah, serbuk sari, udara dingin), atau adanya sumbatan (sekat hidung bengkok dan kerang hidung yang besar).

"Jadi pilek sangat terkait dengan sinusitis. Untuk itu, perlu diwaspadai pilek lebih dari lima hari maka harus segera diobati, jika berlanjut maka akan berpotensi terjadinya sinusitis," jelasnya.

Sinusitis terdiri dari dua penyebab yaitu, rinogen (sebab hidung), odontogen (sebab gigi). "Sinus maxilla adalah rongga sinus di dalam pipi, sering akar gigi sampai menuju lantainya, sehingga gigi yang busuk dan bernanah hingga sampai ke akarnya, lalu nanah masuk ke saluran rongga sinus dan keluar ke hidung, menyebabkan ingus berbau sehingga berisiko juga menyebabkan infeksi di mata dan bisa juga sampai ke otak," ungkap Dr Henny. 

Ada sebuah proses ajaib di dalam sinus yang disebut "mucocilliar clearance" dengan bantuan dari silia, yang bentuknya sangat kecil seperti rambut. Mukus dan zat yang tertangkap oleh mukus (debu, kuman, virus) bisa didorong ke tenggorokan kemudian masuk ke lambung dan dimatikan oleh asam lambung.

Sinusitis akut gejalanya menonjol, mulai dari sakit kepala hebat, pilek dan demam, nyeri terasa di wajah sekitar hidung. Dr Henny mengimbau, "segeralah berobat akan sembuh segera, bila tidak segera berobat akan menjadi sinusitis kronis."

Sinusitis kronis memang dimulai dari sinusitis akut yang tidak diobati. Untuk penyembuhan sinusitis kronis kadang obat tidak menyembuhkan, sehingga perlu dioperasi, untuk membersihkan sinus dari lendir pekat dan nanah. Kalau sudah terbentuk polip, operasi dilakukan untuk mengangkat polipnya. 

Konka (kerang hidung) yang besar juga bisa menyebabkan terjadinya sinusitis. Konka yang membesar banyak terjadi pada pilek alergi. Pilek alergi bisa menyebabkan munculnya daging tumbuh yang disebut polip. Konka besar dan polip hidung ini juga bisa menjadi penyebab sinusitis.

Pengecilan konka ada dua cara yaitu dengan memotong konka (konkotomi) atau dengan konka reduksi (pengecilan konka). Konka reduksi adalah operasi mengecilkan konka dengan cara ditusuk dengan alat khusus yang disebut Plasma Coblation. Keuntungan operasi dengan alat ini adalah bloodless operation, sangat berbeda dengan operasi konkotomi yang perlu ditampon karena berdarah-darah.

Bagaimana cara mendiagnosa sinusitis? Diagnosa sinusitis ditelaah oleh dokter berdasarkan keluhan di atas dan berdasarkan pemeriksaan fisik. CT-scan sinus diperlukan sebagai pemeriksaan penunjang. Selanjutnya dokter akan memberikan obat yang sesuai dengan penyebab sinusitisnya. Operasi dilakukan pada sinusitis yang kronis, berulang dan tidak ada perbaikan dengan obat.

Lalu, bagaimana cara mengobati sinusitis? Apabila disebabkan oleh alergi maka harus menghindari penyebab alergi. 80 persen pilek alergi di Indonesia adalah menghirup debu rumah (debu di lantai, di meja, atau di sprei). 

"Maka orang dengan alergi debu sebaiknya meminta bantuan orang lain untuk membersihkan rumah, jangan bersih bersih sendiri."

Apabila sekat hidung bengkok maka harus diluruskan. Apabila penyebab sinusitis karena infeksi, maka diberi antibiotik yang sesuai petunjuk dokter. Sementara, jika disebabkan karena alergi, perlu penghentian terhadap alergen dan minum obat anti alergi, supaya pilek meler dan hidung buntunya tidak berkembang menjadi sinusitis.

Sinusitis yang disebabkan sekat hidung yang bengkok perlu operasi hidung untuk meluruskan sekat bengkoknya. Sinusitis yang disebabkan karena gigi perlu penanganan dokter gigi.

Perlu diwaspadai, apabila sinusitis sudah mencapai ke mata, bisa terjadi oftalmitis. Jika infeksi menyebar ke selaput otak, bisa menyebabkan meningitis. Dua hal inilah komplikasi  berbahaya dari sinusitis.

Namun, dikatakan Dr Henny, komplikasi sinusitis yang paling sering dialami pasien apabila infeksi mencapai paru-paru dan telinga. Perlu juga menjadi perhatian, bila sinusitis dengan gejala batuk terus. Kuman dari hidung, bisa masuk ke dalam paru-paru sehingga pasien berpotensi mengalami sinobronkitis. Biasanya sinusitis sangat mudah menyebabkan telinga bindeng, agak budeg dan berdenging.

Jika gejala tidak berkurang setelah pengobatan antibiotik dan pasien masih mengalami dampak dari sinusitis, bedah sinus endoskopik fungsional (BSEF) akan disarankan. BSEF adalah operasi umum untuk sinusitis. Operasi ini sangat efektif dalam menyembuhkan sinusitis.

Ketika operasi, dokter THT akan memasukkan endoskop ke dalam hidung. Endoskop adalah pipa kecil dengan lensa kamera di ujungnya untuk memperbesar tampilan dari dalam hidung. Pengangkatan polip dan pelebaran muara sinus dilakukan dengan bantuan endoscope. Ini adalah operasi alat canggih yang saat ini sudah sangat sering dilakukan di rumah sakit besar di Indonesia.

Friday, November 09, 2018

Rehab Jantung Pasca Pemasangan Ring

Penyakit jantung kini telah menempati level teratas dari penyebab kematian diseluruh dunia. Hal ini dibuktikan dengan tingkatan presentasi yang tinggi dari nominal pasien yang meninggal karena penyakit jantung ini.

Serangan penyakit ini membutuhkan penanganan yang cukup serius agar pasiennya mendapatkan solusi pengobatan dari penyakit mematikan ini. Salah satu solusi yang kini tengah membooming dikalangan dokter dan kesehatan adalah dengan melakukan operasi pasang ring pada organ jantung di dalam tubuh pasien.

Memasang ring jantung dimaksudkan untuk membuka pembuluh darah koroner dalam jantung supaya jantung dapat kembali menerima asupan darah yang cukup. Namun, menurut Dr. Junita Siusanti, konsultan Kedokteran Fisik & Rehabilitasi. SpKFR., dari RS Columbia Asia, pemasangan ring perlu melihat dari pola hidup masing masing pasien, karena terkadang dibeberapa kasus, ada juga pasien yang terpaksa harus melakukan pemasangan ring ulang.

Kenapa perlu dipasang ring?, Dr Junita menjelaskan, "karena pembuluh darah jantung mengalami penyempitan akibat penimbunan lemak, kolesterol, dan pengerasan. Sehingga perlu dipasangkan ring, yang berfungsi seperti balon (balonning) pada jantung yang akan membuka pembuluh darah koroner, sehingga aliran darah tidak lagi terganggu."

Hal- hal yang harus dilakukan pasca pemasangan ring jantung bagi pasien, yang perlu diperhatikan adalah mempertahankan agar tidak terjadi pemasangan ring ulang atau keadaan menjadi lebih buruk sebelum pemasangan ring. Jadi faktor pencetus terjadinya penyempitan pembuluh darah jantung harus dijaga, misalnya dari pola hidup dan pola makan.

Perubahan pola hidup yang harus dilakukan setelah pemasangan ring, adalah dengan tetap berolahraga. Hanya saja, Dr Junita mengingatkan, porsinya tidak seperti orang normal pada umumnya namun disesuaikan dengan kondisi pasien.

Olahraga sangat disarankan bagi pasien untuk melatih agar otot jantung dalam memompa darah tetap bekerja dengan baik. "Pembuluh darah di samping juga harus tetap dijaga dengan olahraga dan pola hidup sehat di samping menjaga pola makan dan juga menghindari rokok," tambahnya.

Apa terapi jantung yang tepat pasca pemasangan ring? Ini tergantung kondisi masing masing pasien. Dokter harus tetap menyesuaikan dengan kondisi pasien sebelumnya dan membandingkannya dengan kondisi pasien sesudah dipasang ring.

"Ada pasien yang selalu menunda-nunda memasang ring sehingga efek sampingnya jadi melebar. Akhirnya, pemasangan ring harus dilakukan dibeberapa lokasi. Ini tentu jelas berbeda dengan penanganan pada pasien yang sebelum dipasang ring terlihat segar bugar, namun sedikit penurunan kondisi setelah pasang ring."

Perawatan setelah operasi pasang ring jantung ini sangat perlu dilakukan untuk mendukung proses pemulihannya. Sebagai contoh seperti terapi, kontrol serta mengkonsumsi jenis-jenis makanan pendukung yang dianjurkan dalam perawatan pasca operasi.

Para pasien dianjurkan agar memiliki pola makan yang seimbang juga menghindari asupan makanan yang memiliki kadar kolesterol tinggi. Makanan yang berkolesterol tersebut seperti jeroan atau organ dalam hewan, kambing, sapi, kuning telur, susu dan masih banyak lagi.

Selain itu wajib pula dihindari makanan-makanan yang mengandung natrium dan trigleserida seperti margarin, garam, gula, santan dan minyak goreng. Sedangkan makanan yang menjadi anjuran adalah buah-buahan, minyak zaitun, minyak salmon, sayuran dan gandum.

Hal lain yang diperlukan adalah mengikuti arahan dari dokter tentang terapi dan kontrol yang diperlukan. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan kondisi jantung yang berkesinambungan dan untuk dapat mengetahuinya dengan pasti, sebaiknya pasien tersebut melakukan USG secara rutin pada jantung. Dengan demikian pasien akan mengetahui dan mengikuti anjuran yang aman dengan tujuan segera memiliki keadaan yang membaik.

Sementara itu, rehab jantung sendiri dilakukan dalam beberapa tahap. Meliputi tahap rehab dari rumah sakit, dan di luar rumah sakit. Pada saat rawat inap, oleh dokter, pasien dipastikan sudah menjalani rehab jantungnya. Di mana napas dan paru paru pasien akan disiapkan dan dicek kondisinya sebelum operasi pasang ring.

Setelah pemasangan ring, rehab dilanjutkan. Pada tahap ini, pasien dilatih melakukan sedikit gerakan untuk membantu menunjang kondisi fisiknya lebih baik, apabila sudah diperbolehkan pindah ke ruang perawatan. "Jadi inilah tujuan rehab dilakukan sebelum dipasang ring, adalah untuk mempersiapkan pasien agar kondisi pasien tidak terlalu jatuh sebelum operasi pasang ring dan sesudah dipasang ring, kondisinya jauh lebih baik," tandas Dr Junita.

Pada tahap terapi di ICU pasca pemasangan ring, meliputi latihan gerakan tangan, kaki dan pernapasan. "Setelah mulai pindah ruangan, kita latih pasien untuk berdiri dan berjalan."

Sementara, setelah 3-7 hari perawatan di rumah sakit dan diperbolehkan pulang, terapi di rumah akan masuk ke aerobic exercise. Aerobic exercise untuk pasien jantung meliputi olahraga dengan sepeda statik (ergo cycle), atau bisa dengan lari. Latihan ini dilakukan secara bertahap dengan tujuan untuk melihat kemampuan jantung dan paru-paru pasien.

Kemudian, apakah ada pengaruh dari efek samping pemasangan ring pada jantung, dok? Pengaruhnya jarang sekali ditemukan, yang sering adalah karena faktor dari fungsi ringnya. Hal ini karena tidak terkontrolnya pola hidup dan pola makan sehingga perlu dilakukan pemasangan ring ulang. "Adapun perlu dipasang ring ulang karena fungsi ring yang lama sudah tidak efektif. Di mana tanda-tanda ring harus diganti lagi, adanya keluhan pasien yang merasa lebih cepat lelah dan sesak napas."

Dr Junita kembali menegaskan, rehab jantung tidak berhenti setelah pulang dari rumah sakit, "untuk itu perlu dilakukan terapi olahraga exercise secara kontiyu di bawah pengawasan dokter rehab sampai pasien bisa melakukan aktivitas seperti biasa, bahkan jauh lebih baik dari kondisi sebelum dipasang ring. "