Monday, September 17, 2012

life for rent

udara yang aku hirup setiap saat, semesta yang menaungiku adalah hidup gratis yang sesungguhnya. air tumpah melimpah, tumbuhan tumbuh bebas meliar, merimbun. aku seperti dibawa masuk ke supermarket segala ada, segalanya tak perlu beli. aku boleh mengambilnya sesuka hati apa yang ada. Tuhan, si penjaga pun tak berniat menjual apa yang Ia suguhkan. seperti juga pertunjukan pagi yang rela digusur siang dan siang rela digeser malam bukanlah tiket sekali beli, kamu tiap hari menikmatinya, berulang, selama denyut jantung masih setia berdetak.

namun, kata Dido dalam lagunya, hidup itu untuk disewakan (Life For Rent). lalu, apa yang bisa disewakan?, jika itu raga yang dikemas dalam balutan busana, perjanjian sewa menyewa itu mungkin saja hanya menyoal long time atau short time, dan berapa nominal yang bisa diberi untuk raga yang rela disewa. tapi maaf, jiwa dan pemikiranku tak masuk dalam daftar sewa, karena keduanya begitu bebas, tak bisa disentuh, disewa apalagi dibeli. jika pun dikungkung, yang terbayang dunia tak lagi berwarna.
menyewa pemikiranmu sama saja matinya kreativitasku. aku akan sangat egois, karena tidak memberi ruang untuk berkembang, mendengarkan suara dan menemukan pendapat sendiri.
aku juga tak mau terjebak dalam kepalsuan hidup, karena harus hidup pura-pura dalam bayanganmu. dipaksa setuju dengan pemikiranmu, padahal aku tak merasa sejalan dengan pemikiranmu saat itu. bukankah indah jika kita bisa saling mengisi, tanpa harus teriak dalam hati, basi?...percayalah, semesta yang kita jejaki memberi kita ruang untuk saling berbagi dan mengisi.

jika diperbolehkan, aku ingin mengawinkan pemikiran kita tentang banyak hal. tapi tolong, jangan sangkal aku, jangan lemahkan dan tepiskan apa yang sedang ingin aku bagi bersamamu. aku merasa seperti tidak berguna. jiwaku diperbolehkan bebas berkelana, sementara pemikiranku diberangus selamanya di dalam kandang otak. "jangan pernah coba berdebat panjang kalau itu tidak sepaham denganku," katamu suatu waktu.

mungkin benar, seperti kata Dido, hidup cukup untuk disewakan, namun rasakan betapa hidupmu lambat laun hanya serupa imitasi, tak pernah benar-benar asli. R.E.M pun sudah menyadari itu sejak dia menciptakan lagu Imittation of Life. tak peduli kw 1, kw 2, kw 3, super kw, aku hanya mau hidupku orisinil, dan tak sembarangan disewa.


1 comment:

  1. Semua kehidupan ini adalah sewa,dan hidupmu pun harus ditebus dengan aqiqah,apa yang kamu nikmati di dunia ini harus dibayar di akhirat kelak,( itu pasti karena tak ada yg bisa lepas dari maut ),semua yang di cipta Sang Maha Segala,adalah orisinal,(tidak pernah ada sebelumnya ) manusia saja yg membuat tiruan daunnya,hingga tiruan sosok Tuhan.( Just for Fun ) please do not judge me...

    ReplyDelete