Monday, August 03, 2009

tak mandiri karena 'superdad'

kenapa dia memilih saya sebagai pendamping hidupnya, salah satu alasannya adalah karena saya sangat mandiri. ya, saya mengakui itu. dulu, saat masih pacaran dengannya, saya ini tak pernah sekalipun bergantung padanya. apapun saya kerjakan sendiri. berangkat atau pulang dari manapun, tak pernah saya merengek meminta diantar/dijemput, apa yang bisa saya kerjakan sendiri, saya usahakan untuk saya atasi sendiri.

herannya, setelah menikah, sikap mandiri saya seperti lenyap begitu saja. meski tak lenyap sama sekali sih, tapi cukup bikin dia kelimpungan. apapun saya selalu mengandalkannya, mulai dari pekerjaan rumah tangga, mengurus si kecil, hingga making decision saat menghadapi masa-masa sulit di 'negara kecil' kami.

terlihat sekali betapa lemahnya saya, 'mana dirimu yang tangguh dan mandiri itu, sayang?'..entahlah, apakah karna dia begitu bisa diandalkan di berbagai urusan sehingga saya seperti ini, jadi lemah, tak mandiri dan cenderung manja. seharusnya saya bangga punya suami yang layak menyandang predikat 'superdad'.

dia tak pernah gengsi membantu saya mencucikan baju, merapikan tempat tidur, bahkan mengurus si kecilpun saya akui dia sangat jago, mulai dari memandikannya tiap pagi, memakaikan baju, mengganti celana basah saat si kecil pipis atau membersihkan pup si kecil, menidurkannya di pundaknya yang kekar, dan tak pernah absen menyelimuti kami yang tidur di sampingnya kala dingin menelusup tanpa permisi.

luar biasa dia, bahkan berbelanja ke pasar, blusukan di sana pun dia mau. tak segan dan tak risi dia ikut membeli sayur atau sembako, bahkan dia jago menawar *meski terbukti perempuan/wanita lebih jago dalam hal tawar/menawar*. segala apapun yang jadi masalah tak pernah sekalipun jadi beban untuknya. enteng saja dia menjalaninya, sampai terkadang saya bertanya dalam hati 'terbuat dari apa hatimu, sayang?'.

suami saya adalah sebuah karunia terbesar untuk hidup saya. predikat superdad untuk dia seharusnya tak boleh menjadi alasan bagi saya untuk jadi lemah, tak mandiri dan malah jadi manja di depannya. seharusnya saya lebih mensyukuri itu. seharusnya saya mengimbangi kekuatannya, menjadi yang tangguh dan mandiri layaknya supermom. doakan saya ya!

No comments:

Post a Comment