ada yang tertinggal dan sulit lupa, ia biasa dipanggil dengan kenangan. siapapun memiliki hak mengikat dirinya dengan kenangan. dan pulang adalah perjalanan indah menuju ke sana. ya, ke mana lagi kaki melangkah, jika rumah, tempatmu dibesarkan, kini semakin jauh dari pandanganmu. dan kembali lagi ke sana pada kenangan itu adalah obat rindumu.
aku bisa melihat sirat kebahagiaan itu, saat saudara yang dulu main bersama, pulang membawa cerita dan sederet rindu. tak habis semalam, kisah di rantau diceritakan. ah, aku benar-benar larut dalam bahagiamu. kepulanganmu ke rumah dalam kondisi sehat dan bersemangat sudah cukup membuatku lega, kamu baik-baik saja.
ya, mudik dan kenangan mengikat erat. ada semangat, kerelaan, keikhlasan untuk kembali pada hal yang ingin terus diingat. karena kenangan bagian dari sejarah hidup. sesuatu yang tak pernah bisa terlepas begitu saja, terabaikan. karena memang tak ada yang bisa memungkiri sejarah, meski bayang-bayang senyum Soeharto terus menghantuimu, di kaos, di stiker, di belakang bak truk, "Piye le, isih enak jamanku tho?"
waktu mungkin saja menghentikanmu sejenak dari kenangan-kenangan lama, seiring munculnya hal-hal baru di hidup yang datang silih berganti. padahal ada salah yang belum termaafkan, pesan yang belum tersampaikan, dan cita-cita yang belum terlaksanakan. jangan cemas, ada yang terkasih - keluarga atau mungkin yang terspesial - kekasih yang akan mengingatkanmu tentang hal-hal yang sempat 'missing'.
sekotak kenangan, bekalmu menuntaskan perjalanan itu. bersama waktu, kendaraan yang akhirnya membawamu kembali pada semua yang ingin dikenang. meski kamu akan lupa sesaat, namun makanan, perbincangan dan perjalananmu dulu, akan kembali hadir saat ingatanmu untuk 'pulang' memeluk kenangan sudah begitu kuat.
pergi dan jangan lupa kembali. bawa serta kenanganmu. ia yang melengkapimu, sejarah hidup yang kamu tak akan mungkin bisa menghapusnya. meski itu pahit, manis, kejam atau membahagiakan. kenangan akan selalu membawamu pada pembelajaran. dan mudik lalu balik kembali ke rantau adalah sewajarnya. agar kenangan bisa terus hidup di hatimu.
dan aku memiliki kenanganku sendiri, meski aku tak membawa semangat mudik bersamanya.
23.12 WIB, di bukit KR, 11 Agustus 2013.
aku bisa melihat sirat kebahagiaan itu, saat saudara yang dulu main bersama, pulang membawa cerita dan sederet rindu. tak habis semalam, kisah di rantau diceritakan. ah, aku benar-benar larut dalam bahagiamu. kepulanganmu ke rumah dalam kondisi sehat dan bersemangat sudah cukup membuatku lega, kamu baik-baik saja.
ya, mudik dan kenangan mengikat erat. ada semangat, kerelaan, keikhlasan untuk kembali pada hal yang ingin terus diingat. karena kenangan bagian dari sejarah hidup. sesuatu yang tak pernah bisa terlepas begitu saja, terabaikan. karena memang tak ada yang bisa memungkiri sejarah, meski bayang-bayang senyum Soeharto terus menghantuimu, di kaos, di stiker, di belakang bak truk, "Piye le, isih enak jamanku tho?"
waktu mungkin saja menghentikanmu sejenak dari kenangan-kenangan lama, seiring munculnya hal-hal baru di hidup yang datang silih berganti. padahal ada salah yang belum termaafkan, pesan yang belum tersampaikan, dan cita-cita yang belum terlaksanakan. jangan cemas, ada yang terkasih - keluarga atau mungkin yang terspesial - kekasih yang akan mengingatkanmu tentang hal-hal yang sempat 'missing'.
sekotak kenangan, bekalmu menuntaskan perjalanan itu. bersama waktu, kendaraan yang akhirnya membawamu kembali pada semua yang ingin dikenang. meski kamu akan lupa sesaat, namun makanan, perbincangan dan perjalananmu dulu, akan kembali hadir saat ingatanmu untuk 'pulang' memeluk kenangan sudah begitu kuat.
pergi dan jangan lupa kembali. bawa serta kenanganmu. ia yang melengkapimu, sejarah hidup yang kamu tak akan mungkin bisa menghapusnya. meski itu pahit, manis, kejam atau membahagiakan. kenangan akan selalu membawamu pada pembelajaran. dan mudik lalu balik kembali ke rantau adalah sewajarnya. agar kenangan bisa terus hidup di hatimu.
dan aku memiliki kenanganku sendiri, meski aku tak membawa semangat mudik bersamanya.
23.12 WIB, di bukit KR, 11 Agustus 2013.
#latepost
No comments:
Post a Comment