Thursday, March 12, 2015

laguku, lagumu?

mencipta sebuah lagu itu seperti merajah tattoo ke tubuhmu dengan sadar tapi bekasnya sulit hilang. jadi penanda, semacam memorabilia, bahwa di perjalanan hidupmu harus ada yang bisa dikenang. tentang seseorang yang spesial.
tapi akhirnya menjadi tak berguna, sia-sia, manakala kenyataannya di tengah perjalanan, mimpi dan asa yang kamu rajut dan tertuang dalam lirik-lirik indah itu tak lagi punya arti bebarengan dengan berakhirnya hubungan yang terjalin.

seperti juga Anang yang menyuguhkan nuansa romantis dalam album "Cinta". menghadirkan lagu "Berartinya Dirimu", salah satunya. ia sadar saat itu kehadiran istrinya Krisdayanti (KD) dalam hidupnya begitu berarti.

namun setelah 13 tahun menikah, lagu ini jadi tak lagi memiliki "chemistry" nya, hilang bersama dengan kenangan yang dibawa. Anang dan KD berpisah jalan. menemukan tautan hati yang lain. seperti juga pengelana, Anang kembali menandai perjalanan hidupnya saat bertemu Syahrini.

lagu "Jangan Memilih Aku" pun sontak booming. mencuatkan nama Syahrini ke permukaan. ia yang biasa mendadak luar biasa. masyarakat saat itu bahkan 'merestui' Syahrini sebagai pengganti sosok KD. Anang tahu bagaimana tampil kembali dan memetik kesuksesan sekaligus kecipratan gosip dari duetnya dengan Syahrini.

dan, lagu memang media tepat untuk saling berbalas pesan. entah apa yang membuat Anang melepas Syahrini, toh akhirnya Syahrini mencoba menjawab rasa penasaran publik dengan mengirim pesan dalam lagu jagoannya, "Kamu yang Memilih Aku". lagu yang dirilis, setelah hubungan kerjasama keduanya berakhir.
saya pernah bercanda di status saya tentang fenomena "berbalas lagu", waktu itu tebakan saya setelah pernikahan Anang dan Ashanty keduanya bakal merilis lagu duet bareng. judulnya pun tak jauh dari kata "memilih". and voila, benar adanya. Anang dan Ashanty menjagokan "Aku Memilihmu". penanda, Anang telah memilih Ashanty.
selalu ada pesan yang tersurat dalam lirik setiap lagu yang kita dengar. "pesan lagu kenangan bersama mantan yang diperdengarkan kembali meski sudah berganti pasangan, toh tak menjadikan kamu sekedar "orang kedua", begitu kata seorang teman.
bukan kenangan yang dipermasalahkan, tapi kenapa tidak mengambil intisari dari lagu itu? lupakan saja dia pernah menyanyikan sebuah lagu sebagai kado ulang tahun untuk kekasihnya, dan lagu yang sama itu kembali ia nyanyikan untuk kekasih yang lain. "lagu boleh sama, tapi diperuntukkan untuk seseorang yang berbeda, sah-sah saja kan? tak mengubah apapun. kenangan dia sudah habis, tapi aku menjadi baru bersamamu, meski dengan lagu yang sama"
apa pula, bisa mengklaim sebuah lagu sebagai kenangan yang tak boleh diperdengarkan untuk orang lain? bukannya tak ada hak apalagi royalti yang kita terima? apalagi, kita sekedar pendengar, penerima pesan. dan menjadikan pesan dalam lagu itu pembelajaran.
entah dengan siapa kehidupanmu selanjutnya akan berjalan, bagaimana akan berakhir, dan lagu jadi penandanya, lagu hanyalah lagu. nikmati saja.
 #latepostpakebanget

No comments:

Post a Comment