Wednesday, December 18, 2013

Yance : Penting Mengelola Uang Saku Sejak Dini

Oleh Er Maya

Bukan lagi menjadi rahasia umum, bahwa di jaman sekarang ini kebutuhan hidup manusia sangatlah banyak dan beraneka ragam. Tak dipungkiri, uang mengambil peran penting dalam perputaran kehidupan kita. Bagi orangtua memberi uang saku pun seperti menjadi keharusan, mengingat aktivitas dan kegiatan anak di sekolah memerlukan penunjang.

Nah, uang saku inilah yang kerap menjadi alasan anak-anak untuk jajan sepuasnya, bahkan menjadikan anak boros atau konsumtif. "Padahal, tak hanya kebutuhan akan jajan saja, anak juga harus diajarkan untuk mengelola uang saku mereka sejak dini," ujar Yance Chan, trainer dan coach di bidang bisnis, keuangan, parenting dan pendidikan serta pemilik lembaga pendidikan Excel English.

"Banyak orangtua hanya sekedar memberikan uang saku pada anak, tetapi tidak mengenalkan fungsi uang tersebut," imbuhnya. Anak-anak perlu diajarkan untuk mengelola uang saku mereka dengan penuh tanggungjawab. "Mulailah dengan mengajarkan anak untuk menabung sisa uang saku di celengan atau di bank. Dengan meyisihkan uang saku, mereka juga bisa melakukan kegiatan kemanusiaan, untuk menyumbang gereja, mesjid atau memberikan kepada pengemis," jelasnya.

Intinya, menanamkan mindset kepada anak sejak dini tentang fungsi uang adalah hal yang sangat penting. Anak tak sekedar tahu bagaimana mempergunakan uang saku, tetapi juga pandai mengelola uang saku mereka dengan baik. "Anak jadi lebih bisa bertanggungjawab dengan uang saku yang mereka dapatkan," jelasnya.

Tujuan

Pemberian uang saku pada anak harus memberikan manfaat. Dengan memberikan pemahaman tentang kondisi orangtua, anak akan mensyukuri pemberian dari orangtua sehingga termotivasi untuk tidak boros.

"Anak akan terlatih untuk mengelola uang saku mereka sendiri. Sehingga mereka dapat memilah, mana yang harus dibeli, dan mana yang harus ditunda," jelas pria kelahiran Jakarta 36 tahun lalu itu.

Yance memberikan contoh, "cobalah memberikan kepercayaan pada anak-anak, berikan mereka uang jajan secara mingguan," paparnya. Awalnya mungkin mereka akan menghabiskannya dalam waktu beberapa hari saja.

Lalu, buatlah aturan main yang jelas, misalnya ada punishment jika mereka menyalahgunakan kepercayaan orangtua dan reward jika anak berhasil menjalankan tangggung jawabnya. "Hal ini juga bertujuan untuk mengetahui kebiasaan anak-anak dalam mengelola uang saku sejak dini," ungkapnya.

Anak-anak yang terbiasa mengelola uang sakunya juga akan memiliki tujuan yang jelas. Tak sekedar menggunakan uang saku untuk jajan, "Mereka juga bisa membeli barang dari hasil menyisihkan uang sakunya. Ini akan menumbuhkan rasa memiliki atau sense of belonging yang tinggi dan menjadi kebanggaan bagi anak," imbuhnya.

Intinya, dengan belajar mengelola uang saku dapat mengajarkan anak membuat pilihan sendiri, menjadi mandiri dan bisa membuat keputusan membeli yang cerdas, serta dapat menentukan prioritas pengeluaran dan mematuhi anggaran uang saku yang telah dibuat.

* sebuah repost. salah satu artikel yang pernah dimuat di suplemen untuk anak "Junior" Suara Merdeka

No comments:

Post a Comment