Saturday, January 02, 2010

Malaikat Pendosa, Sebuah Alter Ego

sebuah repost..

Apakah saya berkepribadian ganda?, entahlah, sepertinya memang iya. Tubuh, pikiran serta hati saya mewakili satu sisi baik dan satu sisi buruk, bisa alim, lalu tiba-tiba gila sesaat.

Saya mendapati bahwa kepribadian ganda atau yang lebih keren dikenal dengan Alter Ego adalah kepribadian individu yang terpecah sehingga muncul kepribadian lain, yang merupakan perwujudan ekspresi dari kepribadian utama. Tak ada yang salah itu muncul, karena pribadi utama tak mampu mewujudkan hal yang ingin dilakukannya.
Dalam bahasa sederhana, penganut dua kepribadian ini terkadang hidup seperti bunglon, tak menetap pada satu pribadi saja. Ia bisa begitu hebat mengikuti situasi dan kondisi, tapi buruknya dia cenderung moody. Apa yang saya dapati pada diri saya ini terkadang saya menyebutnya tidak waras.

Lalu, jika tak waras kenapa saya masih mengingat Tuhan, ya?, *garuk-garuk kepala*
Ya, mungkin yang saya alami ini adalah salah satu bentuk usaha saya menghibur diri, sejenak lari dari penat yang menjerat dan lalu menciptakan kepribadian lain yang dapat menampung semua perasaan saya. Sisi lain dari saya yang muncul pada diri si malaikat pendosa. Hidupnya dipenuhi dengan keteraturan, disiplin tinggi, sangat patuh pada tatanan dan bisa sangat manis, namun di sisi lain, ia bisa koplak, liar, nakal dan rebel mendadak.
Double personality ini bisa terwujud dari peristiwa traumatik masa kanak-kanak. Teringat lalu saya pada Sybil, kok saya mirip dia ya?. Kepribadiannya malah berlipat ganda. Tepatnya 16 kepribadian. Kisah Sybil yang lalu diangkat menjadi sebuah novel karya Flora Rheta Screiber. Kalau kalian pelahap buku-buku bermuatan kejiwaan, buku ini wajiblah dibaca.

Bercerita tentang Sybil, seorang guru TK penderita Multiple Personality Disorder. Berawal dari masa lalu Sybil saat itu yang seringkali mendapati kekerasan pada fisiknya yang dilakukan oleh sang ibu. Penyiksaan yang berulang dan dialami sejak masih kanak-kanak kemudian membuat kepribadian Sybil muncul dalam 16 pribadi yang saling bertentangan. Wew!

The next Sybil sebenarnya sudahlah bermunculan. Banyak kita jumpai pada kekerasan dalam rumah tangga yang melibatkan anak-anak sebagai korbannya. Segala bentuk hukuman dari ringan hingga keras mampir pada anak-anak ini jika mereka melakukan kesalahan. Tindak bullying yang bahkan dilakukan sebagian orang tua dan guru mereka di sekolah *zombie yang mengerikan*. Miris!

Cukuplah saya, Sybil dan anak-anak malang korban kekerasan lainnya mengalami ini, tak perlu terwujud pada anak malaikat atau anak-anak bermata indah di luar sana.

Dan jika kamu tanyakan pada saya, nyamankah memiliki dua kepribadian ini dalam tubuhmu?
Jawabnya sangat nyaman. Tapi rasa nyaman ini bakal hilang seiring timbul 'chaos' di otak, pikiran dan hati saya karena tak mampu mengatur dua pribadi ini secara simultan. Kalau sudah begitu, warning bagi saya agar segera berhenti memanjakan ego, mencumbui kesemuan, lari sejenak dari kenyataan, karena mau tak mau, suka tak suka saya harus kembali bertempur menghadapi hidup yang sesungguhnya.



Siyal!..postingan ini menelanjangi diri saya bulat-bulat..:D

2 comments:

  1. saya hadir mbak er may...
    _wayang_

    ReplyDelete
  2. terimakasih sudah hadir dan melihat saya 'ditelanjangi'

    ReplyDelete