Saturday, January 02, 2010

Notes, Catatan dari Masa ke Masa

sebuah repost..

Pada sebuah meeting kerja beberapa waktu lalu, sambil mencatat tulisan, mata saya tertarik menarik sesuatu yang terselip, mengintip di balik saku agenda warna coklat. Sebuah notes. Bergambar di sudut bawahnya, pria plonthos sedang duduk dan membaca koran.

Kertas pada tiap lembarnya sudahlah mblobor. Terlalu menekan kuat saat menulis hingga timbul emboss. Isinya? Beragam. Semacam catatan petunjuk mengalami kebuntuan menghadapi masalah teknis, pekerjaan dulu yang masih bersinggungan dengan layout dan coding.

Notes jadul nan lecek itu layaknya 'kitab'. Dialah pegangan bagi saya mengatasi kebuntuan masalah. Jika tak terbawa, bisa payah saya!. Pada notes itulah saya terbantu. Kendala kerja teratasi pada jawaban di dalamnya. Bahkan saya bisa mengendalikan ke-impulsif-an saya pada si notes, disanalah segala macam pengeluaran dan pemasukan dibuat balance :D
Tulisan di notes itu serupa kotak. Kecil dan rapi. Tulisan rapi yang lalu jadi andalan saya didapuk sebagai sekretaris kelas atau kelompok di jaman sekolah. Aaahh, mengingat notes malah lari ke masa lalu. Sayang saja kini jari-jari saya lebih diandalkan untuk mengetik cepat. Bukan pada notes itu lagi, tapi pada Homesite, semacam software edit dokumen HTML. Bukan untuk mencatat petunjuk teknis, tapi mengetikkan semua ide dan imaji. Menuangkannya menjadi sebuah tulisan.

Notes 'kitab' lecek itu masih tersimpan rapi di selipan agenda kerja. Penggalan catatan berharga yang menjadi bagian dari penggalan masa lalu, yang akan selalu membawa saya terkenang pada masa-masa itu. Perannya lalu tergantikan oleh notes digital. Kembali lagi menyimpan, mengetikkan apapun disana, dari yang penting sampai yang sama sekali tak penting.

Ada sebait catatan di ketik seseorang di sana, bukan umbar kata romantis, hanya ungkapan singkat bahwa dia menyayangi saya. Itu saja. Ditambahkannya pemanis, muah! muah! di akhir ungkapan. Sebuah perwakilan kecupan di pipi saya. Ya, catatan isi hati yang tak akan terhapus, bahkan hingga akhirnya kami menikah.
Notes digital tak ubahnya 'kitab', tetap setia menyimpan banyak catatan. Terselip resep obat, penawar nyeri ulu hati yang kerap membuat saya kumat kesakitan, sebuah rangkaian nama anak malaikat tercatat pula disana. Bahkan doa melihat hujan pun terketik. Untuk apa? tentu saja untuk saya, karena saya suka hujan. Dan saya ingin kedatangannya bersama doa yang tercatat yang lalu saya ucap itu akan menyejukkan jiwa, menenangkan batin, pun membawa berkah.

Yang penting disimpan, begitu juga yang tak penting, diselipkan jua. Semacam formula menentukan berat badan ideal pun memenuhi notes. Apa alasan? Tak ada, hanya ingin mencatatnya saja. Siapa tahu di tahun-tahun mendatang berat badan saya melonjak naik, dan catatan formula ini menjadi penting, karena diandalkan untuk mendapat acuan berat tubuh ideal..hihihi

Catatan lain pun datang dan pergi, terketik dan lalu terhapus. Ya, daftar belanja bulanan agar saya terbantu untuk menjadi tak impulsif. Tetap guna sekalipun berpindah tempat, dari sebentuk notes mungil beralih ke notes digital. Sama-sama membantu agar neraca ekonomi keluarga menjadi lebih balance.

Back to Notes!..Kalian masih memilikinya? Apa yang kalian tulis dan catat di sana? Lets share!

No comments:

Post a Comment